Secara institusional, Jurusan Kimia terus berupaya untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber lain berupa hibah untuk mendukung peningkatan kapasitas institusionalnya.
Beberapa upaya dan capaian telah
berhasil diraih. Capaian pertama misalnya, pada 2021 di tengah prosespengajuan akreditasi internasional ke Royal Society of Chemistry (RSC), Jurusan Kimia turut serta dalam pengajuan hibah Program Kompetisi
Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2021 yang pagu anggaran maksimalnya 2 Milyar, namun gagal diperoleh. Usaha tersebut tidak menyurutkan tim
kerja Jurusan Kimia untuk kembali mengajukan ulang pada 2022 dan
akhirnya memperoleh Hibah PKKM pada 2022 dengan pendanaan senilai 1,2 Milyar.
Sebelumnya pada akhir 2020, Jurusan Kimia juga berhasil memperoleh Hibah Bantuan Dana Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi (BDAIPS) dari Kemendikbudristek senilai Rp.167 juta yang mensupport proses ajuan akreditasi internasional ke RSC. Pada tahun ini (2023) pada kompetisi lanjutan Hibah PKKM Tahun kedua 2023, setelah melalui perjalanan yang panjang, akhirnya dapat memperoleh pendanaan
sebesar 976 juta rupiah.
Hibah PKKM dari Kemendikbudristek bertujuan untuk meningkatkan
tercapainya lompatan indeks kinerja utama (IKU) Perguruan Tinggi.
Secara umum, dari 8 IKU, capaian IKU Jurusan Kimia mayoritas telah di atas standar, namun demikian khususnya untuk IKU-1 yang mengukur jumlah
lulusan bekerja/studi lanjut/berwirausaha, masih perlu ditingkatkan.
Beranjak dari upaya tersebut, maka dalam Hibah PKKM Tahun 2022, dari total senilai 1,2 milyar, diantaranya dialokasikan dalam menyediakan
sarana penunjang terkait IKU-1. Dari sanalah Students Excellence Center
(SEC) atau pusat keunggulan mahasiswa, disediakan di Jurusan Kimia.
Ruangan SEC ini awalnya adalah ruangan kuliah, yang kemudian
dialih fungsikan.
Rehab ruangan tersebut masuk dalam komponen rehab gedung yang dibiayai oleh Project Rehab Gedung Kimia Tahun 2022 DIPA UNILA, sedangkan penyediaan sarana peralatan senilai 220an juta di dalam SEC bersumber dari Hibah PKKM 2022. Di dalam SEC tersedia sarana seperti Smart TV, sound system dan alat pendukung audio visual, serta beberapa peralatan untuk laboratorium wirausaha bagi Mahasiswa Prodi S1 Kimia FMIPA.
Ruangan SEC akan difungsikan untuk mendukung peningkatan kapasitas mahasiswa dalam memperoleh informasi dan pembekalan tentang dunia kerja dan wirausaha, informasi dan strategi studi lanjut ke PT di dalam dan luar negeri melalui skema beasiswa, kemampuan berbahasa Inggris, serta pengkaderan mahasiswa dalam turut serta pada kompetisi nasional seperti olimpiade nasional MIPA (ON-MIPA) dan Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM), yang merupakan bagian IKU-2.
Dalam pengelolaan SEC, Jurusan Kimia akan menetapkan jadwal harian dan mingguan untuk aktivitas
pembinaan ON-MIPA, PKM, coaching clinic dengan praktisi dari Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI), aktivitas Chemistry English Club (CEC),
serta sebagai Laboratorium
Wirausaha dari mahasiswa yang
akan menguatkan kompetensi wirausaha lulusan UNILA khususnya Mahasiswa
Prodi S1 Kimia.
Selama ini, aktivitas pembinaan ON-MIPA, PKM, coaching clinic praktisi DUDI, CEC dan praktik wirausaha tidak memiliki sarana yang layak untuk hal tersebut.
Peresmian SEC oleh Rektor UNILA, Prof. Dr. Ir. Lusmeila Afriani, DEA., I.P.M, pada, Jum’at (4/8/ 2023) pagi, dilakukan dalam rangka mulainya fungsionalitas SEC Jurusan Kimia.
Revisi dan implementasi kurikulum
Prodi S1 Kimia yang berstandar
RSC telah mampu meningkatkan capaian kelulusan tepat waktu (KTW) Mahasiswa Prodi S1 Kimia. KTW Prodi S1 Kimia naik tajam menjadi 60-an orang mahasiswa
yang lulus tepat tahun per Awal Agustus 2023 dari sebelumnya di 2022 yang hanya 3 orang.
Ketua Jurusan Kimia, Mulyono, Ph.D menjelaskan bahwa peningkatan KTW merupakan indikasi awal yang sangat baik dan perlu terus ditingkatkan serta dikuatkan dengan kompetensi mahasiswa sehingga mereka siap untuk berkompetisi di era saat ini yang sangat mengedepankan kompetensi.
Kemampuan nalar, pengembangan ide kreatif dan inovatif, public speaking baik berbahasa Indonesia atau bahasa Inggris, dan juga pengalaman praktik wirausaha selama studi akan menguatkan kompetensi
lulusan Prodi S1 Kimia dan diharapkan
akan terus menyumbang peningkatan IKU-1 dan IKU-2 UNILA yang saat ini masih perlu berbagai upaya untuk ditingkatkan ke capaian yang lebih tinggi.
Jurusan Kimia, bermula pada 13 Februari 1989 berdasarkan SK Dirjen DIKTI, Program Studi S1 Kimia resmi dinyatakan berdiri dan mulai menerima mahasiswa tahun pertama di tahun 1989. Saat ini (Agustus 2023), Jurusan Kimia memiliki 31 orang dosen dengan komposisi 25 orang berstrata S3 (80,6%; diantaranya 12 orang atau 38,7% adalah guru besar) dan 19,4% berstrata S2, dan memiliki 620an Mahasiswa dari dua Prodi, yaitu Prodi S1 dan S2 Kimia. Jumlah mahasiswa baru 2023 sekitar 160an akan bergabung di tahun akademik 2023/2024.
Para lulusannya, sekitar 1.500an orang telah bekerja di berbagai bidang yang tersebar di berbagai provinsi dan juga di luar negeri.
Sivitas Akademika Jurusan Kimia terus berupayameningkatkan diri dengan berbagai upaya dari berbagai sisi, yang bertujuan untuk menyokong
peningkatan IKU UNILA. Para dosen dengan peningkatan kapasitas diri sejak DUE Project diterima UNILA pada tahun 1995an, melalui beberapa skema beasiswa dari luar dan dalam negeri, sehingga berhasil mencapai ebih dari 75% dosen berstrata S3.
Selain itu, produktivitas dosen melalui publikasi ilmiah bereputasi dan internasional, memperluas berbagai jejaring kerjasama nasional dan internasional, dan tentunya dalam mendukung proses belajar mengajar di Jurusan Kimia.
Para mahasiswanya juga berupaya keras dalam memperoleh berbagai penghargaan sebagai Juara di berbagai bidang event nasional dan internasional.
Para tenaga kependidikan juga terus meningkatkan pelayanan dengan meningkatkan kompetensinya
yang menyokong kebutuhan era digital saat ini. Berbagai upaya tersebut berhasil menyokong capaian institusional, dengan memperoleh berbagai hibah kompetitif institusi dari Kemendikbudristek.
Proses akreditasi Internasional telah
diawali sejak akhir 2019, yang awalnya akan mengajukan ke AUN-QA, namun dengan adanya Permendikbud tahun 2020, kemudian memilih RSC yang berpusat di London Inggris sebagai badan akreditasi bidang Kimia.
Melalui berbagai tahapan proses yang panjang, Visitasi pada awal November 2021, kemudian setelah memenuhi pre-requisite (permintaan perbaikan; yang kemudian di submit pada Awal Maret 2022), pada 6 Juni 2022 akhirnya RSC menetapkan Prodi S1 Kimia terakreditasi RSC.
Dalam rangkaian peningkatan kapasitas tersebut, UNILA dan FMIPA memberikan support yang luar biasa, dari mulai rehab gedung utama di Tahun 2022, sehingga gedung tua sejak 1995 berhasil nampak muda kembali dengan penampakan saat ini. Laboratorium yang menjadi ruang tak terpisahkan, khususnya peralatan pendukung praktikum dan penelitian, yang juga awalnya di-support dengan penambahan peralatan, namun tidak dapat diwujudkan karena adanya kendala TKDN dan mekanisme pembelanjaan
yang panjang; belanja meubelair
yang sebelumnya tidak masuk dalam plan awal, khususnya meja kursi set dan
lemari di setiap ruang kerja dosen, akhirnya diperbaharui.
New Look Jurusan Kimia dengan gedung pasca rehab dan juga mulai beroperasionalnya SEC, diharapkan meningkatkan upaya seluruh sivitas
akademika Jurusan Kimia untuk lebih STRONG-ly dalam menorehkan
prestasi dalam kapasitas internationally recognized study program di level
nasional dan internasional, sesuai RPJP UNILA.(**/Oji)