Bandarlampung (Newsanalis. Com )-Selain karena prestasi dan sebagai Perguruan tinggi terkemuka di Sumatera, Universitas Lampung juga masih kerap jadi sorotan karena indikasi ‘selap selip’ pengerjaan proyek di Universitas tersebut.
Dimana, ada dugaan kuat ada pengaturan alias pembagian proyek di Unila pada tahun 2023 dan 2024 uni. Dan hal ini terus menuai sorotan, pasalnya anggaran milyaran yang telah dipecah dan dibagi oleh terindikasi orang terdekat rektor tersebut dikritisi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pematank.
Usut punya usut dugaan orang terdekat itu diduga mengatur sejumlah paket proyek di Unila, meski pekerjaan tersebut Penunjukan Langsung (PL) yang telah di bagi – bagi kepada rekanan lainnya .
Ketua DPP Pematank Suadi Romli mengatakan, bahwa pihaknya meminta Rektor Unila dapat membuka mata dan melihat sisi kejadian lalu saat di pimpin Prof Karomi agar bisa sebagai pengalaman.
“Jika peristiwa dugaan ini benar, Seharusnya rektor Unila dan Pokja dapat melihat sisi kejadian kemarin, sebagai pengalaman agar tidak terulang kembali apalagi di dalam dunia pendidikan,” tegas Romli kepada media ini. Jumat (12/01).
Menurutnya, pasca kejadian tangkap tangan Prof Karomi itu sangat mencoreng nama pendidikan di Lampung, dan sudah seharusnya oknum – oknum seperti itu tidak ada lagi di universitas tersebut.
“Karena kejadian kemarin sangat merusak citra pendidikan di Lampung khususnya di Universitas Lampung,” urainya.
Untuk itu, kata Romli, dirinya meminta Aparat Penegak Hukum (APH) untuk dapat melakukan penyelidikan terkait persoalan itu, agar tidak ada lagi oknum nakal di dunia pendidikan.
“Kita berharap untuk Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan penyelidikan terkait persoalan tersebut, agar persoalan tersebut tidak menjadi langganan dan agar tidak terlalu berlarut-larut dalam persoalan tersebut,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Puluhan proyek Penunjukan Langsung (PL) di Universitas Lampung (Unila) diduga kuat telah dikondisikan orang terdekat rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani yang bukan dari Universitas .
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengkondisian proyek PL Unila itu telah dibagi – bagi ke beberapa orang dari salah satu orang terdekat Rektor.
Sehingga, pembagian Paket – paket PL Unila itu disinyalir telah disetujui oleh Rektor Unila untuk dibagikan kepada rekanan yang akan mengerjakan .
Rektor Unila Lusmeilia saat dikonfirmasi hanya menjelaskan jika nanti pihak Humas kampus yang akan menjelaskan.
“nanti Humas yang menjelaskan,”singkatnya
Diketahui puluhan kegiatan PL Unila tersebut sebagai berikut:
1 Belanja Pembangunan Gazebo Mahasiswa – FKIP Rp.75,000,000.00
2 Belanja Rehabilitasi Gedung G-FKIP Rp. 200,000,000.00
3 Belanja Rehabilitasi Gedung Lembaga Kemahasiswaan – FKIP Rp.200,000,000.00
4 Belanja Rehabilitasi Gedung Pendidikan Karakter – FT Rp.150,000,000.00
5 Belanja Rehabilitasi Lantai Gedung – FK Rp.200,000,000.00
6 Belanja Rehabilitasi Resepsionis Dan Loby Gedung Dekanat-FT Rp.199,000,000.00
7 Belanja Rehabilitasi Ruang-ruang Laboratorium – FKIP Rp.200,000,000.00
8 Belanja Rehabilitasi Selasar – FKIP Rp.200,000,000.00
9 Belanja Pembuatan Ruang Terbuka Kantin Fakultas Hukum-FH Rp.199,862,000.00
10 Belanja Rehabilitasi Gedung Htn Pemnasangan Lantai Granit – FH Rp.200,000,000.00
11 Rehabilitasi Gedung Magister Hukum Unila – FH Rp.190,550,000.00
12 Belanja Rehabilitasi Student Lounge – FH Rp.200,000,000.00
13 Renovasi Dapur Lantai 1 Dan Toilet Lantai 3 Gedung D-FISIP Rp.100,000,000.00
14 Belanja Renovasi Gedung D- FK Rp.160,905,000.00
15 Belanja Renovasi Kolar Depan Gd A-FISIP Rp.66,330,000.00
16 Belanja Renovasi Laboratorium Gedung B-FK Rp.160,905,000.00
17 Belanja Renovasi Laboratorium Gedung C-FK Rp.199,405,000.00
18 Belanja Renovasi Ruang Kelas Gedung D-FISIP Rp.179,890,000.00
19 Belanja Renovasi Toilet Dan Dapur Lantai 1 Gedung F- FISIP Rp.168,817,000.00
20 Belanja Rehabilitasi Gedung Pascasarjana Bagian Luar PASCASARJANA Rp.200,000,000.00
21 Belanja Rehabilitasi Gedung Jurusan Teknik Geodesi-FT Rp.199,600,000.00
22 Belanja Pemeliharaan Grdung A-FT Rp.199,000,000.00. (abunk/Tim)