Setelah Gaduh Maskot Pilwakot Bandar lampung Akhirnya Di Batalkan oleh KPU

100 views

Bandar Lampung —–News analis. Com. Setelah meriah riang gembira goyang monyet saat lounching dan akhirnya menuai kegaduhan,dan kemarahan tokoh Lampung dengan anggaran yang cukup besar Dan fantastic untuk sebuah seromonial lounging Maskot dan Jinggel Pilwakot atas masukan Dan Saran para tokoh Adat Lampung,Lembaga Adat Dan para Akademisi , KPU Kota Bandarlampung akhirnya membatalkan ikon atau maskot Pilwalkot Bandarlampung 2024.

Dalam rilis yang diterima Awak Media yang ditandatangani Plh Ketua KPU Balam Hammami , Senin (20/5/2024), KPU Kota Bandarlampung akan menghentikan penggunaan maskot kera atau monyet pakai kain dan topi adat Lampung Dan akan menggantinya.

Mereka akan mengubah atau memperbaiki nya khususnya dalam penggunaan atribut adat Lampung setelah mempertimbangkan masukan dan saran para pihak, khususya lembaga adat Lampung.

KPU Kota Bandarlampung memohon maaf jika penggunaan atribut adat Lampung berupa tumpal dan kain tapis pada maskot tersebut dipandang tidak sesuai dengan nilai dan kepantasan berpakaian adat Lampung.

Ikon atau maskot monyet pakai kain adat itu menulai protes masyarakat adat Lampung, antara lain Laskar Lampung, MPAL Kabupaten Pesawaran, Panglima Elang Berantau, dan Budayawan Lampung Anshori Djausal dari Akademisi Lampung,Alzier Dianis Thabrani Dari politisi senior Lampung.

“Orang Lampung mengumpakan sifat-sifat jelek itu monyet. Makanya, tak ada yang suka disamakan dengan mangoh (Bahasa Menggala), bisa marah,” kata Anshori Djausal, mantan akademisi Unila yang masih aktif terkait budaya dan seni.

Dijelaskannya kepada Awak media , Minggu (19/5/2024), tak hanya orang Lampung, karakter kera atau monyet adalah binatang yang sangat serakah. Keserakahannya bisa terlihat di antaranya tatkala binatang yang satu ini mengambil makanan pasti akan terlihat serakah.

Majelis Punyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran mengecam keras ikon Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Bandarlampung 2024 yang diluncurkan KPU setempat di Tugu Gajah, Enggal, Kota Bandarlampung, Minggu (19/5/2024).

BACA JUGA :  Relawan Prabu akan buka Dapur umum Makan siang Gratis

Ikon atau maskot berupa kera atau monyet memakai pakaian adat Lampung. Ada pribahasa Lampung “Dang Nikhu Sikap Ne Kekha” (Jangan Meniru Sikap Kera). Artinya, sikap kera sangat buruk, kata Ketua MPAL Pesawaran Farifki Zulkarnayen.

Sekjen Laskar Lampung Panji Nugraha AB, SH, didampingi penasihat Hukum Gunawan Pharrikesit bahkan melaporkannya ke Polda Lampung, Minggu malam (19/5/2024). Ormas tersebut menilai pelecehan dan atau penghinaan terhadap masyarakat Lampung dengan pemakaian adat Lampung kepada Bintang apalagi monyet atau Kera ujarnya (Red).

google.com, pub-4028159191961500, DIRECT, f08c47fec0942fa0