Gadingrejo | Newsnalis.com-Kasus pencurian sapi kembali mengguncang masyarakat Pekon Tulung Agung, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Aksi kawanan pencuri ini menciptakan ketakutan mendalam, terutama bagi para peternak yang menggantungkan hidup dari ternak sapi.
Setelah sebelumnya tiga ekor sapi jenis Metal dan PO milik Saring, warga Dusun Tulungrejo III, raib digasak maling pada Jumat, 20 Desember 2024, kini giliran dua ekor sapi milik H. Riyanto Pamungkas, seorang pengusaha kopi ternama, dan Jamaah Masjid Al Iman yang dititipkan kepada Adi Sutrisno, warga Dusun Tulung Agung II, ikut digondol kawanan pencuri.
Sapi Bunting Ikut Dicuri
Kejadian ini terjadi Jumat dini hari (17/01/2025). Sapi milik H. Riyanto, betina berusia 12 tahun, dan sapi milik Jamaah Masjid Al Iman, betina berusia 3 tahun yang sedang bunting 7 bulan, hilang dari kandang. Adi Sutrisno, yang dipercaya merawat sapi-sapi tersebut, baru menyadari kehilangan ini setelah anaknya, Bakti, melihat pintu kandang terbuka sekitar pukul 05.30 WIB.
“Sekitar pukul 02.00 WIB, saya masih di kandang membakar jerami untuk mengusir lalat. Tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Setelah itu saya masuk ke rumah,” ungkap Adi Sutrisno kepada wartawan Newsanalis.com.
Yang mengejutkan, Adi mengaku telah memperbaiki pengait pintu kandang agar lebih kokoh sehari sebelum kejadian. “Pintu kandang selalu saya topang dengan besi setiap kali menutupnya,” tambahnya.
Peternak Makin Resah
Kasus pencurian ini menambah panjang daftar kehilangan sapi di Pekon Tulung Agung. Kondisi ini membuat para pemilik ternak semakin khawatir.
Joni Prastian, peternak yang memiliki enam ekor sapi, mengungkapkan keresahannya. “Di sini hampir semua warga memelihara sapi, baik milik sendiri maupun gadu (titipan). Kami sangat berharap keamanan ditingkatkan agar masyarakat bisa hidup tenang,” ujarnya.
Menurut Joni, sapi menjadi sumber penghasilan tambahan bagi banyak warga. “Kalau sapi hilang, pemilik dan pengadunya sama-sama dirugikan,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Karsidi, tetangga Adi Sutrisno. “Kejadian ini membuat kami para peternak tidak bisa tidur nyenyak. Apalagi, pencurian sapi bukan hal baru di sini,” tuturnya.
Marzuki, Ketua RT 02 yang juga seorang peternak, menambahkan bahwa kasus pencurian sapi sering terjadi di wilayah tersebut. “Setiap tahun selalu ada laporan kehilangan sapi. Situasi ini benar-benar meresahkan,” katanya.
Harapan untuk Keamanan yang Lebih Baik
Aksi pencurian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat dan pihak berwenang untuk segera mengambil langkah konkret. Keamanan di wilayah Pekon Tulung Agung harus ditingkatkan agar peternak dapat menjalani aktivitas mereka tanpa dihantui rasa takut kehilangan ternak.
Kasus ini juga menjadi cerminan perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan dan keamanan masyarakat pedesaan yang bergantung pada peternakan sebagai salah satu sumber penghidupan utama.(*/Roji)